Tentang Putri

Foto saya
jombang, jawa timur, Indonesia
1. PENGGILA KOPI 2. PENGGILA SEPATU 3. SUKA KETENANGAN

Rabu, Desember 04, 2013

Hujan dan Senja di Langit Majapahit

Aku wanita, bila yang ku cintai bukanlah seorang pangeran ayahanda akan mengutukku, ibunda tak bisa berbuat apa-apa.
Aku takut, sangat takut. Usiaku tengah menginjak 18 tahun. Itu artinya aku harus siap menerima pinangan dari pangeran yang mungkin tak kucintai.
Aku hanya ingin merasakan cinta, aku hanya ingin merasakan debarannya, aku hanya ingin merasakan hembusannya. Meskipun itu bukan dengan seorang pangeran.Yang aku tau hanya dua hal, cinta dan perang. Bila menolak cinta atau pinangan dari seorang pangeran, maka masa depan kerajaan akan terancam. Cinta, cinta itu ketika ayahanda bertitah bahwa kau harus menikah dengannya.
Yang ku tahu aku hanya hanya boleh mencintai sesamaku, setidaknya dari kasta kesatria. Jika tidak ayahanda akan membuangku.
Yang aku tahu, hanyalah wangi bunga-bunga di keraton. Yang aku tahu hanyalah segarnya angin di keraton. Aku tak pernah tau bagaimana diluar sana. Bagaimana orang-orang yang setiap tahun membayar upeti, menyerahkan padinya untuk raja.
Aku tak pernah tau hamparan sawah dengann padi yang menguning.


Selasa, April 16, 2013

CINTA

Cinta, bagiku cinta adalah inspirasi. Cinta adalah sejuta kata. Cinta adalah sebuah tulisan panjang yang indah. Dan tak akan bosan untuk membacanya.
Cinta, karena cinta yang sakit tak terasa sakit. Yang sedih menjadi bahagia.
Karena cinta, yang benci menjadi rindu.
Cinta, bukanlah hal yang menyakitkan. Karena cinta tak pernah menyakiti.
Waktu. Waktu yang kadang membuat cinta terasa menyakitkan.
Mengapa kau bisa mencintainya? Tak tahu.
Kapan kau mulai mencintainya? Entahlah.
Jika itu memang cinta maka jawaban itulah yang akan muncul ketika pertanyaan itu ada.
Bukan karena sesuatu hal.
Cinta datang bagai angin. Tak terlihat namun bisa kita rasakan.
Bak embun pagi. Segar bahkan terkadang dingin menusuk.
Atau hujan di kemarau panjang.
Mentari kala awan kelabu. Cerah. Dan dinanti.
Tajam. Namun memberi kenyamanan.
Sinar dikala gelap. Teman dikala sendiri.
Cinta itu luas. Cinta itu tanpa batas. Cinta itu pada siapa saja.
Cinta tak mengenal apa siapa bagaimana dan dimana.
Cinta hanya mengerti kasih, sayang, peduli, melindungi, memahami, dan melengkapi.
Cinta itu mendukung. Cinta itu semangat.
Cinta itu, Allah, lalu para Nabi, kemudian Mama, Ayah, Keluarga, Sahabat, Kekasih, Guru, Teman. Dan semua yang membutuhkan.

Minggu, April 14, 2013

I WILL MISS U

Ini semakin dekat ya?
Dekat dengan perpisahan?
Ah astaga, baru menyadari kalau 3 tahun bukanlah waktu yang lama. Kecuali kalau dilalui bukan dengan keihklasan.
Pagi itu, ah entah tanggal berapa pertama kali aku menjadi siswi SMA ini. SMA Negeri Mojoagung. Aku berjalan sendiri, di koridor sekolah. Sepi, semakin terasa sepi karena aku tak mengenal siapapun.
Disini benar-benar banyak pelajaran yang aku dapat.
Cinta, sayang, benci, dan rindu. Bagaimana bersabar, bagaimana berbesar hati, bagaimana untuk ikhlas. Bagaimana membantu. Percaya. Dan bahagia.
Tempat duduk dekat jendela. Point yang aku suka. Bebas melihat langit. Merasakan angin. Menyentuh hujan.
Ku temui beragam karakter disini. Mulai dari yang cuek, ramah, sopan, banyak omong. Yang angkuh tapi cakep. Yang baik tapi cakep juga ada. Yang genius. Bahkan yang paling lemot sekalipun.
Ada pula yang egois.
Aku temukan sahabat. Aku temukan teman. Aku temukan penjaga hati.
Cemburu, marah, sedih.
Bosan di kelas. Bahkan sempat menjadi tukang tidur di kelas. Sampek dibilang anaknya orang jual nasi goreng. Saya bukan anaknya tukang nasi goreng pak, ciyus deh.
Menyukai tanpa dicintai. Memandang dari jauh.
Konflik.
SMA, I WILL MISS U SO MUCH

To: my beloved friend yang kadang menyebalkan RISTA NURIZKI PUTRI, HIKMATUL FADHILAH, AYU AZLINA, WILDA CHARELLA EFENDI, rekan bisnisku ADELLA NURMALITA, my beloved FAKHRUDDIN ASH SHIDDIQY MUHAMMAD, mama EKA REKATAWATI, my best headmaster Pak WAWANG HOETAWARMAN, pensuply makan siangku Buk MUN, ikan-ikan dibawah gazebo. Ah I will miss u :*

Jumat, Januari 11, 2013

Satnite



Kenapa tak Kau berikan hujan saja malam ini Tuhan?. Sabtu mana yang tak menyedihkan bagiku?. Semua sabtu adalah sendiri. Sendiri.
Siapa yang minta kau temani? aku bisa sendiri. Aku bisa.
Hujan, datanglah. Temani aku malam ini. Kau selalu mengerti.
Aku sendiri. Aku terbiasa hanya bersama hujan. Aku terbiasa terlelap bersama airmata. Semua bonekaku menertawaiku, karena setiap sabtu hanya murung dan menangis di kamar. Mereka menertawakanku yang selalu sendiri. Ah tidak, bersama hujan.
Jangan datangi aku ketika aku bersama hujan.
Jangan memberiku payung. Agar hujan mampu membelaiku dan memelukku.
Karena, hujan yang selalu mengiriki kesendirianku, tangisku. Hanya hujan. Bukan kau.

kawannya Putri

Footer

About Author