Satnite

Kenapa tak Kau berikan hujan saja malam ini Tuhan?. Sabtu mana yang tak menyedihkan bagiku?. Semua sabtu adalah sendiri. Sendiri.
Siapa yang minta kau temani? aku bisa sendiri. Aku bisa.
Hujan, datanglah. Temani aku malam ini. Kau selalu mengerti.
Aku sendiri. Aku terbiasa hanya bersama hujan. Aku terbiasa terlelap bersama airmata. Semua bonekaku menertawaiku, karena setiap sabtu hanya murung dan menangis di kamar. Mereka menertawakanku yang selalu sendiri. Ah tidak, bersama hujan.
Jangan datangi aku ketika aku bersama hujan.
Jangan memberiku payung. Agar hujan mampu membelaiku dan memelukku.
Karena, hujan yang selalu mengiriki kesendirianku, tangisku. Hanya hujan. Bukan kau.

I Never Alone

Aku menangis, karena rasa takut ini begitu hebat berada dalam hatiku. Menyesakkan dadaku. Oh Tuhan. lapangkan dadaku ini menerima semua kenyataan.
Jauh, jarak akan memisahkan kita. Aku tak ingin. Sungguh hatiku tak ingin. Bahkan dalam keadaan apapun aku ingin terus menggenggam tanganmu. Menemani langkahmu.
Aku memang egois. Tapi kali ini tidak. Aku haru ikhlas membiarkanmu meraih impianmu. Meskipun hatiku tersayat.
Aku tahu. Akan ada banyak hal yang berubah. Tak akan ada kamu saat aku menangis. Tak ada kamu saat aku resah. Tak ada kamu saat aku marah. Tak akan ada yang memelukku ketika hati ini bimbang. Tak akan ada yang menggendongku dan membuatku tertawa. Tak ada lagi yang menggelitiki kakiku. Tak ada lagi yang menghabiskan masakanku. Semua itu hal kecil. Tapi semua itu lebih dari hidupku.
Oh Tuhan, Oh Tuhan, Oh Tuhan. Kuatkan hatiku ini.
Aku harus mendukungnya. Apapun pilihannya. Dimanapun tempatnya. Dan seberapa jauh jarak yang akan memisahkan kami berdua.
I never alone. I have God. I have my family. And I have you. I believe you will save my heart, save my love, and save my life. I believe, you never go from me. I believe you always my mine, I believe you always love me. I believe you. I BELIEVE YOU.