Aku wanita, bila yang ku cintai bukanlah seorang pangeran ayahanda akan mengutukku, ibunda tak bisa berbuat apa-apa.
Aku takut, sangat takut. Usiaku tengah menginjak 18 tahun. Itu artinya aku harus siap menerima pinangan dari pangeran yang mungkin tak kucintai.
Aku hanya ingin merasakan cinta, aku hanya ingin merasakan debarannya, aku hanya ingin merasakan hembusannya. Meskipun itu bukan dengan seorang pangeran.Yang aku tau hanya dua hal, cinta dan perang. Bila menolak cinta atau pinangan dari seorang pangeran, maka masa depan kerajaan akan terancam. Cinta, cinta itu ketika ayahanda bertitah bahwa kau harus menikah dengannya.
Yang ku tahu aku hanya hanya boleh mencintai sesamaku, setidaknya dari kasta kesatria. Jika tidak ayahanda akan membuangku.
Yang aku tahu, hanyalah wangi bunga-bunga di keraton. Yang aku tahu hanyalah segarnya angin di keraton. Aku tak pernah tau bagaimana diluar sana. Bagaimana orang-orang yang setiap tahun membayar upeti, menyerahkan padinya untuk raja.
Aku tak pernah tau hamparan sawah dengann padi yang menguning.