Tentang Putri

Foto saya
jombang, jawa timur, Indonesia
1. PENGGILA KOPI 2. PENGGILA SEPATU 3. SUKA KETENANGAN

Senin, November 07, 2011

kutipan NOVELku


Dita si Ditut
Aku dita si ditut, umurku belum genap 17 tahun, masih muda kan?. Aku sekarang duduk di bangku SMA, tepatnya aku baru saja naik kelas 11 ips, ips? Bukannya aku ingin di ipa ya? Kok sekarang jadi di ips? Gak tahu ahh gelap,hehe .
“Dituuuuuutttt.” Terdengar suara mama yang cempreng itu teriak-teriak emamnggilku yang sedari tadi tak bangun-bangun.
“Mama nih,selalu.” Omelku dalam hati. “Apa sih ma? Pagi-pagi gak usah teriak kenapa sih?” pprotesku pada mama yang telah memaksaku bangun karena suara indah bin cemprengnya itu.
“Ini udah jam berapa sayang? Kok gak bangun-bangun ya anak mama?”
“Jam 5 kan ma,bentar lagi kenapa?”. Sebel deh,si mama ini gak ngerti ditut masih ngantuk apa.
“Kamu gak shalat subuh?”
“Astaghfirullah, iya, ya ampun.”
Aku segera menyambar handuk dan buru-buru ke kamar mandi,setelah mandi lalu aku menunaikan ibadah shalat subuh.
            Setelah beberapa menit, sebenarnya sudah cukup lama aku duduk menatap cermin. Dan memasangkan bros berbentuk pitah warna biru muda senada dengan warna bros yang aku kenakan di bagian atas kepalaku. Aku segera keluar kamar dan menghampiri ayah dan mama yang sedari tadi menungguku di meja makan.
“Pagi ayah, pagi mama.” Sapaku pada ayah dan mama.
“Nasi goreng lengkap dengan telur mata sapi untuk tuan putrid ditut.” Ucap mama sambil menyodorkan sepiring nasi goreng lengkap dengan telur mata sapi,irisan mentimun dan tomat,juga taburan bawang goreng yang melimpah. Inilah menu faforitku, dan mama adalah koki terhebat sedunia, karena nasi goreng buatan mama adalah yang no.1(buatku).
“Lho ayah gak sarapan.” Tanyaku pada ayah,karena aku lihat ayah hanya mengunyah beberapa potong roti tawar yang hanya diolesi mentega.
“Ayahmu cuma makan roti.” Mama yang menjawabnya,sedangkan ayah masih sibuk mengunyah habis roti-rotinya itu.
“Kenapa? Ayah lagi diet ya?” tanyaku sambil terkekeh. Ayah dan mama juga ikut tertawa.
“Iya,nih liat aja perut ayah,udah buncit gini.” Ayah memeberikan alasannya.
“Ayahku sayang, udahlah yah, gak usah diet-diet segala, nanti ayah malah sakit kalau gak makan nasi. Udah begini aja ,ayah itu ayah tercakep dan terkeren se…jagad raya.” Aku kembali terkekeh.
“Kalau mama?” si mama ikutan mau dipuji juga.
“Kalau mama itu adalah mama yang suaranya paling cempreng se…jagad raya.”aku tertawa,tapi kali ini bukan hanya kau yang tertawa, kami bertiga terbahak bersama-sama.
“Kamu ini ya, awas kamu ya, gak mama masakin.” Ancam mama.
                                                                        ***
            Di rumah memang hanya ada aku,mama dan ayah, yupss aku anak tunggal, kadang rumah emang berasa sepi banget, apalagi kalau ayah pulangnya agak malam, jadinya tinggal aku dan mama berdua saja di rumah.
“Kamu mau bareng ayah apa berangkat sendiri?” tanya ayah setelah aku melibas habis sepiring nasi goring dan menenggak segelas susu vanilla di hadapanku.
“Berangkat sendiri aja yah, nanti ada latihan basket, dn pulang jam 5.” Jawabku sambil aku mencomot tas sekolah yang sudari tadi ada di sampingku.
“Ya udah,hati-hati.” Ucap mama
“Iya, dita berangkat dulu yah,ma. Assalamu’alaikum.” Aku berpamitan pada ayah dan mama, dan tak lupa ku cium kedua punggung tangan mereka, ridho Allah adalah ridho orang tua, aku ingin hari ini ilmu yang aku dapat dari sekolah bisa bermanfa’at untukku,,keluargaku,orang lain, lingkunganku , agamaku.serta negaraku.
                                                                        ***
            Aku bukan cewek yang tomboy , aku suka pakai rok. Tapi aku juga suka basket. Padahal kan basket itu bukan olahraga yang bisa dibilang ringan. Apalagi harus berpana-panasa ria di bawah teriknya sinar matahari.
            Aku juga suka warna pink,bukan bermaksud sok imut ataupun sok manis. Tapi warna pink itu emang imut dan manis. Aku juga suka warna merah, kalau ini gara-gara mama yang menulariku, karena mama suka merah, eh jadinya apa-apa dibelikan yang warna merah. Dari jam tangan sampai motorpun juga merah.
            Aku suka baca novel, baru ada 11 judul novel yang menghiasi rak bukuku, tapi rencananya masih mau aku tambah lagi. Hoby baca novelku ini muncul sejak mama menhibahkan 6 butir novelnya buat aku. Sebenarnya bukan hanya suka baca novel sih, buku-buku lain juga suka.
            Aku juga suka nulis cerpen,ataupun puisi,nulis diary juga,dari SD malah. Ya sebagai tempat curhat,do’a,harapan,juga luapan emosi. Aku pengen punya PC khusus,yang isinya cuma kumpulan cerpen,novel,ataupun puisi dari pengarang di Indonesia ataupun luar negeri, juga untuk menyimpan segala macam cerpen,puisi ataupun tulisan-tulisanku yang lain. Udah pernah mencoba ikut beberapa syaembara nulis cerpen. Meskipun belum jadi juara pertama, tapi setidaknya aku sudah mampu menunjukkan bahwa ini loh karyaku. Kharidah Dita Marinda, generasi penerus ica rachmanty, amin Ya Allah, terlalu mimpi. Tapi apa salahnya? Dengan kita punya mimipi,dan tekat untuk menggapainya, kita jadi punya kekuatan untuk menjalani hari-hari tersulit sekalipun. Bener gak?. Dita sok bijak :D




OLEH : PUTRI K. (puput)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kawannya Putri

Footer

About Author