Tentang Putri
![Foto saya](http://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhy27YxWmVg3aQGR21Lu54hRMCbm-6Cl27SS9qwbBZadB4llanf4LxtteCf-KbeD0PflCyrTr24uaOdAU22gp8GWGZHqOJLr8y0hRbbxlAfeMPj1UZwM57jIDEQHE-ZZQ/s220/Photo1017.jpg)
- ini dunia putri
- jombang, jawa timur, Indonesia
- 1. PENGGILA KOPI 2. PENGGILA SEPATU 3. SUKA KETENANGAN
Jumat, Desember 23, 2011
Manis bukan ?
Terimakasih hujan , dan terimakasih kompetisi basket.
Yah , dua kejadian yang membuatku mengahabiskan waktu bersamanya , di hari ulang tahunnya. Aku sungguh beruntung bisa menemaninya di hari specialnya itu.
Aku orang special ? bukan berarti begitu. Kekasihnya. Yah , kekasihnyalah yang special bukan aku. Meskipun aku yang menemaninya. Karena aku hanya temannya.
Teman yang selama ini sungguh sangat mencintainya. Itulah aku.
Sempat shock saat dia menawariku untuk menemaninya melihat pertandingan basket. Bahagia ? Jelas. Aku sangat bahagia, tak pernah menyangka bahwa hari itu akan terjadi.
Dia menjemputku di rumahku , dia kelihatan begitu tampan dengan kemeja hitam dan celana jeans hitamnya. Aku sempat terpana , tapi syukurlah aku segera kembali ke dunia nyata.
Sedih bercampur bahagia. Sedih karena harus melihat mantan team basket yang pernah ku bela kalah dengan skor 29-4 , astaga ! Ku rasa dulu tak perna seburuk itu. Mengapa sekarang begini ?.
Bahagianya ? saat tertawa bersama di jalan sambil menikmati rintik hujan. Basah ? biar, sengaja aku menolak jas hujan yang dia tawarkan , inilah yang aku mau dan aku tunggu. Menikmati rintikan hujan bersamanya , yang pada akhirnya membuat hidungku dan hidungnya susah mengambil udara. Manis bukan ? yah memang sore yang sangat manis.
Saat itu rasanya aku lupa bahwa dia punya kekasih. Aku mengelitikki perutnya, aku merasakan hangat tubuhnya, aku mengatakan bahwa dia gendut , dan dia mencubitku. Sakit ? tidak. Bahagia yang aku rasa karena cubitannya , bukan sakit.
Tertawa , bercerita. Dia tak memacu motornya kencang. Pelan. Bagus , dia mengerti apa yang aku mau, agar tak cepat sampai di rumah. Agar lebih lama bersamanya.
Indahnya hari ini, terimakasih Tuhan , Kau turunkan hujan sore ini.
Inilah saat yang tak aku inginkan kehadirannya. Sampai di depan pintu rumah. Itu artinya sore yang manis ini harus segera berakhir, oh jangan ya Tuhan , hentikanlah waktu.
Kado ? yah aku hampir lupa. Aku merogoh tasku dan menggambil sesuatu yang dibalut kertas coklat polos. Aku sempat bingung harus membukusnya dengan apa.
Dia sempat bertanya, apa ini ? Aku hanya tersenyum.
Kado yang hanya merupakan simbol bahwa dia sungguh berarti. Jam tangan klasik berwarna silver, jarum jamnya unik sperti dia.
Dia unik. Matanya. Mata indah yang mampu membuatku nyaman sekaligus gugup bila memandangnya.
Akankah sore yang manis ini dapat terulang ? Entahlah ...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar